Minggu, 19 Mei 2013

Musik Panting



Musik panting adalah musik tradisional dari suku Banjar di Kalimantan Selatan. Disebut musik Panting karena didominasi oleh alat musik yang dinamakan Panting, sejenis gambus yang memakai senar (panting) maka disebut musik Panting.
Sejarah
Pada awalnya musik Panting berasal dari daerah Tapin, Kalimantan Selatan. Panting merupakan alat musik yang dipetik yang berbentuk seperti gambus Arab tetapi ukurannya lebih kecil. Pada waktu dulu musik panting hanya dimainkan secara perorangan atau secara solo. Karena semakin majunya perkembangan zaman dan musik Panting akan lebih menarik jika dimainkan dengan beberapa alat musik lainnya, maka musik panting sekarang ini dimainkan dengan alat-alat musik seperti babun, gong,dan biola dan pemainnya juga terdiri dari beberapa orang. Nama musik panting berasal dari nama alat musik itu sendiri, karena pada musik Panting yang terkenal alat musiknya dan yang sangat berperan adalah Panting, sehingga musik tersebut dinamai musik panting. Orang yang pertama kali memberi nama sebagai musik Panting adalah A. Sarbaini. Dan sampai sekarang ini musik Panting terkenal sebagai musik tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan.
Tokoh-tokoh
Pada umumnya orang yang memainkan musik Panting adalah masyarakat Banjar. Tokoh yang paling terkenal sebagai pemain Panting adalah A. Sarbaini. Dan ada juga grup-grup musik Panting yang lain. Tetapi sekarang ini seiring dengan adanya perkembangan zaman grup musik Panting menjadi semakin sedikit bahkan jarang ditemui.
Alat-alat musik
Alat-alat musik Panting terdiri dari :
  • Panting, alat musik yang berbentuk seperti gabus Arab tetapi lebih kecil dan memiliki senar. Panting dimainkan dengan cara dipetik.
  • Babun, alat musik yang terbuat dari kayu berbentuk bulat, ditengahnya terdapat lubang, dan di sisi kanan dan kirinya dilapisi dengan kulit yang berasal dari kulit kambing. Babun dimainkan dengan cara dipukul.
  • Gong, biasanya terbuat dari aluminium berbentuk bulat dan ditengahnya terdapat benjolan berbentuk bulat. Gong dimainkan dengan cara dipukul.
  • Biola, sejenis alat gesek.
  • Suling bambu, dimainkan dengan cara ditiup.
  • Ketipak, bentuknya mirip tarbang tetapi ukurannya lebih kecil, dan kedua sisinya dilapisi dengan kulit.
  • Tamburin, alat musik pukul yang terbuat dari logam tipis dan biasanya masyarakat Banjar menyebut tamburin dengan nama guguncai.
Cara penyajian
Menurut cara penyajiannya Panting termasuk jenis musik ansambel campuran. Karena terdiri dari berbagai jenis alat musik. Dalam pertunjukan musik Panting, biasanya jumlah pantingnya sebanyak 3 buah dan ditambah alat-alat musik lainnya. Musik panting disebut juga dengan nama japin apabila penyajiannnya diiringi dengan tarian. Musik panting disajikan dengan lagu-lagu yang biasanya bersyair pantun. Pantun tersebut berisi nasihat ataupun pantun petuah, dan pantun jenaka. Lagu yang dinyanyikan monotor, yang artinya musik tersebut dinyanyikan tanpa ada reff. Pemain musik Panting memainkan musik tersebut dengan cara duduk, para pemain laki-laki duduk dengan bersila, sedangkan pemain perempuan duduk dengan bertelimpuh. Para pemain musik Panting pada umumnya mengenakan pakaian Banjar. Yang laki-laki mengenakan peci sebagai tutup kepala sedangkan pemain perempuan menggunakan kerudung.
Fungsi
Musik Panting mempunyai fungsi sebagai :
  • Sebagai hiburan, karena musiknya dan syair-syairnya yang kadang-kadang jenaka dan dapat menghibur orang banyak. Oleh karena itu, musik panting sering digunakan pada acara perkawinan.
  • Sebagai sarana pendidikan, karena di dalam musik Panting syainya berisi tentang nasihat-nasihat dan petuah.
  • Sebagai musik yang memiliki nilai-nilai agama, karena musik-musiknya mengandung unsur-unsur agama.
  • Untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama warga masyarakat.
  • Sebagai kesenian musik tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan.



Adapun Alat Musik khas Banjar, antara lain :


NO
ALAT MUSIK
KETERANGAN
1
Gamelan Banjar
Gamelan Banjar sebenarnya merupakan sebuah kesenian yang dimainkan dengan seperangkat alat-alat musik gamelan dan pelengkapnya yang dimainkan oleh orang-orang suku Banjar. Dan Gamelan Banjar ini sendiri memiliki dua versi yaitu ada Gamelan yang versi Banjar Keraton dan ada yang versi Banjar Kerakyatan.
2
Panting
Panting adalah sejenis alat musik gambus yang dimainkan dengan cara memetik senarnya. Panting model ini hampir mirip dengan Gambus yang berasal dari arab hanya saja ukurannya lebih kecil. Musik yang dimainkan dengan Panting ini awalnya berasal dari daerah Tapin.
3
Kurung-kurung
Mungkin inilah salah satu alat musik tradisional Kalimantan Selatan yang dinilai sangat unik. Dari namanya saja sudah unik apalagi dari bentuknya yang terbut dari kayu panjang yang dipadu dengan bambu di bagian bawahnya. Cara memainkannya cukup menghentakkan kurung-kurung ini ke tanah maka keluarlah bunyi-bunyian yang unik yang berbeda antara satu kurung-kurung dengan kurung-kurung yang lainnya. Kurung-kurung biasa dimainkan pada saat perayaan upacara adat, kenduri, atau menyambut tamu dan pejabat yang datang ke daerah Kalimantan Selatan tersebut.
4
Kintung
Kintung ini adalah salah satu alat musik unik lainnya di Kalimantan Selatan yang dibuat oleh Suku Banjar. Bahkan pada zaman dulu alat musik ini dipertandingkan juga. Uniknya lagi alat musik ini diduga dimainkan dengan kekuatan magis. Bahkan pada saat dipertandingkan sampai-sampai alat musik yang terbuat dari bambu ini bisa dipecah bahkan tidak mengeluarkan bunyi sama sekali dengan kekuatan magis.
5
Kuriding
Kuriding termasuk salah satu alat musik tradisional Kalimantan Selatan yang terancam punah. Sudah jarang orang memainkan alat musik yang dibuat dari kayu atau enau ini. Alat musik ini dimainkan dengan cara melingkarkan tali yang menahan bilah kayunya agar menempel di mulut dengan tangan kiri. Sedangkan tangan kanan menarik tali dari ujung bilah sebelahnya sehingga keluarlah suara seperti suara angin yang menderu.